paru paru perokok

HUBUNGAN MEROKOK dan JANTUNG

Selasa, 19 Februari 2013

Bahan kimia dalam asap tembakau membahayakan sel-sel darah. Mereka juga dapat merusak fungsi jantung dan struktur dan fungsi pembuluh darah Anda. Kerusakan ini meningkatkan risikoaterosklerosis.

Aterosklerosis adalah penyakit di mana zat lilin yang disebut plak (plak) menumpuk di arteri. Seiring waktu, plak mengeras dan menyempit arteri Anda. Ini membatasi aliran darah yang kaya oksigen ke organ dan bagian lain dari tubuh Anda.


Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi jika plak menumpuk di (jantung) arteri koroner. Seiring waktu, penyakit jantung koroner dapat menyebabkan nyeri dada, serangan jantung, gagal jantung, aritmia (ah-Rith-me-ahs), atau bahkan kematian.

Merokok merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung. Ketika dikombinasikan dengan faktor-faktor risiko lain-seperti tingkat kolesterol darah yang tidak sehat, tekanan darah tinggi, dan kelebihan berat badan atau obesitas-merokok lebih meningkatkan risiko penyakit jantung.

Merokok juga merupakan faktor risiko utama untuk penyakit arteri perifer (PAD). P.A.D. adalah suatu kondisi di mana plak menumpuk di arteri yang membawa darah ke kepala, organ, dan anggota badan. Orang yang memiliki P.A.D. berada pada peningkatan risiko untuk penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.Pada seorang yang merokok, asap rokok akan merusak dinding pembuluh darah. Kemudian nikotin yang terkandung dalam asap rokok akan merangsang hormon adrenalin yang akibatnya akan mengubah metabolisme lemak dimana kadar HDL akan menurun. Adrenalin juga akan menyebabkan perangsangan kerja jantung dan menyempitkan pembuluh darah (spasme). Disamping itu adrenalin akan menyebabkan terjadinya pengelompokan trombosit. Sehingga semua proses penyempitan akan terjadi. Jadi asap rokok yang tampaknya sederhana itu dapat menjadi penyebab penyakit jantung koroner.

Demikian pula faktor stres yang akhirnya melalui jalur hormon adrenalin, menyebabkan proses penyakit jantung koroner terjadi sebagaimana asap rokok tadi. Seseorang yang stres kemudian mengambil pelarian dengan jalan merokok sebenarnya sama saja dengan melipat gandakan proses penyakit jantung koroner pada dirinya.

Sekitar 90% penderita arteritis obliteran pada tingkat III dan IV umumnya akan menderita pula penyakit jantung. Oleh karena proses penyempitan arteri koroner yang mendarahi otot jantung, maka ketidak cukupan antara kebutuhan dengan suplai timbul kekurangan darah (iskhemia). Bila melakukan aktifitas fisik atau stres kekurangan aliran meningkat sehingga menimbulkan sakit dada (angina pektoris). Penyempitan yang berat atau penyumbatan dari satu atau lebih arteri koroner berakhir dengan kematian jaringan (infark miokard, serangan jantung). Komplikasi dari infark miokard termasuk aritmia jantung (irama jantung tidak teratur) dan atau jantung berhenti mendadak. Iskemia yang berat dapat menyebabkan otot jantung kehilangan kemampuannya untuk memompa (gagal jantung) sehingga terjadi pengumpulan cairan di jaringan tepi (bengkak/edema kaki) maupun penimbunan cairan di paru (edema paru).

Orang yang merokok lebih dari 20 batang rokok perhari memiliki risiko 6 kali lipat terkena infark miokard dibandingkan dengan bukan perokok. Penyakit Kardiovaskuler merupakan penyebab terdepan dari kematian di negara-negara industri, yaitu sekitar 30% dari semua kematian karena penyakit jantung berkaiatan dengan akibat merokok.
Ciri-ciri penyakit Jantung biasanya ditandai dengan nyeri dada, rasa seperti tertusuk (Angina pektoris) karena terjadi penyumbatan arteri jantung. Faktor resiko penyakit jantung adalah mereka yang mengalami penyakit gula, tekanan darah tinggi, kolesterol darah tinggi, Obesitas (kegemukan) dan perokok. Untuk mengurangi risiko penyakit jantung ada hal-hal yang perlu di hindari seperti mengatur / menghindari makanan yang menjadi faktor pemicu.
Ciri-ciri penyakit Jantung secara umum:
a.        Nyeri dada, rasa seperti tertusuk (Angina pektoris)
b.      Rasa berdebar-debar seperti tertekan benda berat
c.       Terjadi  sesak nafas, keluar keringat dingin, dan kesemutan yang terasa hingga ke bagian lengan, punggung dan lain-lain.
d.      Untuk gagal jantung mungkin tidak merasakan gejala seperti nyeri dada, namun mereka mungkin akan mengalami kesulitan dalam tidur, kaki bengkak, mudah capek, dan rasa sesak napas.
e.       Serangan jantung koroner terjadi karena pembuluh arteri jantung yang memasok darah ke jantung mengalami penyumbatan karena mengeras. Dokter biasanya akan menangani masalah ini dengan operasi / pembedahan Bypass Arteri Jantung (CABG).
Hal yang perlu dilakukan untuk pencegahan :
a.       Melakukan latihan treadmill. Anda bisa melihat kondisi kesehatan jantung dengan membaca hasil dari rekaman alat ini.
b.      Pola makan seimbang, tidak merokok.
c.       Kurangi makanan berbahan gandum atau jagung, roti, pasta, nasi, makanan manis.
d.      Menjaga berat badan,
e.       Cegah penyakit gula dan tekanan darah tinggi
f.       Menghindari makanan karbohidrat olahan, padi-padian dan gula. Makanan ini sumber glukosa dan menyebabkan gula darah meningkat dan menghambat pankreas dalam memproduksi insulin serta menyebabkan penebalan lapisan endothelial pembuluh koroner.
g.      Kurangi konsumsi minyak nabati Omega-6. Ini pemicu zat kimia yang meningkatkan stres oksidatif dan merusak sistem pembuluh darah.
h.      Asam lemak Omega-3 yang cukup atau minyak ikan.
i.        Konsumsi sayuran segar, buah-buahan jenis berri, dan suplemen untuk menekan dampak radikal bebas.
Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan serangan jantung, di samping gaya hidup sehat (seperti sering bangun lebih pagi, tidak sering tidur terlalu larut malam, dan menghindari rokok dan minuman beralkohol), pola makanan yang sehat (memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak makan makanan berlemak dan berkolesterol tinggi), dan olah raga yang teratur dan tidak berlebihan. Namun, ada beberapa zat yang dipercaya mampu memperkecil atau memperbesar risiko penyakit dan serangan jantung, di antara lain :
                  a.       Beberapa peneliti menyebutkan bahwa zat allicin di dalam bawang putih ternyata dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa oleh khasiat zat allicin, ketegangan pembuluh darah berkurang 72%. Namun beberapa peneliti lain ada juga yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara bawang putih dengan kesehatan jantung. Dalam studi yang dilakukan pada 90 perokok berbadan gemuk, para peneliti Eropa mendapati bahwa tambahan bubuk bawang putih selama 3 bulan tak memperlihatkan perubahan dalam kadar kolesterol mereka atau beberapa tanda lain risiko penyakit jantung.
b.      Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok tidak mengurangi risiko penyakit jantung. Untuk benar-benar mengurangi risiko penyakit jantung, seseorang harus benar-benar berhenti merokok.
c.       Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology mengungkapkan konsumsi suplemen Vitamin C dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
d.      Penelitian menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Konsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah. Pada percobaan diet rendah garam menunjukkan risiko penyakit jantung hingga 25% dan risiko serangan jantung hingga 20%
e.       Konsumsi makanan-makanan yang dapat menjaga kesehatan jantung seperti Salmon, Tomat, Minyak Zaitun, Gandum, Almond, dan Apel, habatussauda dan obat herbal lainnya.
Pada 8 September 1961. Journal of the American Medical Assosiation membuat laporan tentang bukti statistik yang menghubungkan kebiasaan merokok berat dengan penyakit jantung. Laporang yang di tulis Daniel J Nathan and David M Spain itu didasarkan pada penelitian terhadap 3000 laki-laki. Mereka menemukan, perokok yang menghisap lebih dari 40 batang sehari dan berusia di bawah 51 tahun, kemungkinan mengalami penyakit jantung koroner hampir dua kali lebih besar. Lebih jauh, studi menyebutkan bahwa di antara penderita penyakit jantung koroner, 57 persen perokok berat mengalami serangan jantung. Bandingkan dengan 31 persen perokok ringan yang mengalamiserangan jantung.
Data Gallup menyebutkan, jumlah perokok AS pada 1954 mencapai puncaknya, yaitu sebanyak 45 persen dari populasi dan bertahan di angka 40 persen hingga awal tahun 1970-an. Namun, sejak itu menurun drastis  menjadi 32 persen pada 1980-an, 26 persen pada 1990-an, dan 24 persen sejak tahun 2000.
Kemudian apa sebenarnya hubungan rokok dengan penyakit jantung? Ternyata nikotin dalam rokok dapat :
a.       Mengurangi asupan oksigen menuju jantung.
b.      Meningkatkan tekanan darah dan detak jantung
c.       Meningkatkan penggumpalan darah
d.      Merusak sel yang menghubungkan pembuluh koroner dengan pembuuh darah lainnya.

           http://www.nhlbi.nih.gov
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. STOP ROKOK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger